Imbalan
Organisasi terus-menerus membagikan imbalan kepada anggota-anggotanya dan yang terpenting adalah imbalan berupa uang. Karena upah semacam ini penting, hal tersebut mampu memiliki efek penting dan dominan pada sikap perilaku seluruh anggota atau karyawan didalam organisasi tersebut.
Definisi
Imbalan adalah pemberian pembayaran finansial kepada
karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan
dijadikan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Imbalan tersebut bisa dikatakan sebagai imbalan balas jasa karena segenap upaya
yang dilakukan untuk organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya.
Dampak pada kinerja Organisasi
A. Imbalan Dapat Mempengaruhi Kinerja Dan Keefektifan Organisasi
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, imbalan dapat mempengaruhi perilaku yang menentukan keefektifan organisasi. Cara pemberian imbalan mempengaruhi kemangkiran, produktivitas, dan mutu pekerjaan yang mereka lakukan (Lawler 1971). Ulasan-ulasan baru ini atas hasil riset tentang produktivitas yang membuktikan kuatnya pengaruh imbalan (Locke 1979). Dalam tinjuan tersebut, antara empat metode yang sering di pakai dalam meningkatkan produktivitas diperbandingkan. Perangsang imbalan menghasilkan angka median paling tinggi yaitu 30 persen, penetapan sasaran menghasilkan 18 persen, pemerkayaan karyawan kerja menghasilkan 17 persen dan peran-peran serta hanya 0,5 persen. Berdasarkan ini, tidaklah terlalu mengherankan bahwa perusahaan-perusahaan menganjurkan pabrik-pabrik mereka untuk menyusun rencana bonus.
B. Imbalan Sebagai Biaya Yang Penting
Pada kebanyakan organisasi, biaya upah atau gaji merupakan bagian penting dari biaya total organisasi dalam melakukan bisnisnya. Bukan tidak lazim, apabila biaya upah dan gaji pada organisasi pembikinan bisa sampai setinggi 40 persen, dan bahwa pada organisasi jasa biaya tersebut bisa mencapai lebih dari 70 persen. Ini berarti bahwa administrasi imbalan adalah masalah yang menjadi perhatian manajemen puncak maupun manajer akunting, keuangan dan produksi. Pendeknya dapat dikatakan hal ini merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan, semua pengambilan keputusan penting dalam setiap organisasi. Yang berarti dapat kita simpulkan bahwa setiap usaha yang dapat mempengaruhi imbalan akan selalu menjadi pertimbangan yang serius oleh para pengambil keputusan didalam suatu organisasi. Mereka pun meyakini bahwa ini akan menjadi investasi yang besar, dan bahwa dalam setiap hal yang mampu meningkatkan laba investasi akan memberikan sebuah dampak besar pada pemasukan keuangan. Oleh karena itu program yang menyangkut imbalan akan selalu mendapat prioritas tinggi dan diperhatikan dengan serius.
C. Imbalan Sebagai Masalah
Berbagai studi menunjukkan bahwa 50 persen atau lebih orang dalam kebanyakan organisasi tidak merasa puas dengan imbalan yang mereka terima. Itu terbukti pada tahun 1973, 48 persen dari sejumlah orang yang diambil sebagai percontoh mewakili seluruh bangsa mengakui bahwa mereka menerima gaji dengan tunjangan yang baik , menjelang tahun 1977 persentase ini menurun sampai 34 persen (menurut Quinn dan Staines - 1979). Salah satu implikasinya ialah bahwa soal imbalan merupakan suatu yang merugikan di kebanyakan organisasi, karena itu menjadi gejala yang sering dikemukakan jika para manajer meminta bantuan untuk pengembangan organisasi.
Dalam hal ketidakpuasan mengenai gaji selalu menjadi gejala dari masalah-masalah besar yang mendasar, yang lambat laun akan menjadi lebih serius untuk itu harus lebih dahulu ditangani. akan tetapi dalam kebanyakan orang untuk mengemukakan kepada atasannya ini pun menjadi terhambat karena hal ini menjadi terbatas dan mengandung resiko dan kemungkinan akan ditolak, serta menyebabkan orang tersebut menjadi kehilangan kepercayaan.
Hukuman (Punishment)
Definisi
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada seseorang secara sadar
dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa, dan dengan adanya nestapa itu
seseorang akan menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya
untuk tidak mengulanginya. (Amin Danien Indrakusuma, 1973:14)
Definisi Hukuman yang lain adalah suatu konsekuensi yang tidak
menyenangkan yang diberikan kepada seseorang dikarenakan sikap / perilaku tertentu yang melanggar suatu aturan dengan tujuan untuk
memperbaiki perilaku dan membuat jerah si perilaku untuk tidak mengulangi kesalahannya dimasa depan.
Mengapa Hukuman itu penting adanya, karena hukuman itu mampu memberikan sifat mendidik dan membatasi perilaku seseorang agar tidak mengulangi kesalahan. Tanpa adanya suatu hukuman tidak akan membuat jera si perilaku untuk mengulangi kesalahan kembali.
Pemberian hukuman harus didasari akan fakta dan realitas yang benar-benar mampu mendukung bahwa si perilaku pembuat kesalahan harus di hukum. Dan pemberian hukuman juga harus dibatasi semata-mata hanya untuk memberikan efek jera agar si perilaku sadar akan perbuatannya. Dan sebisa mungkin untuk tidak memberikan hukuman dalam waktu yang lama karena akan menimbulkan rasa pemberontakan dan pengaruh negative yang lain akan timbul.
Dampak Pada Kinerja Organisasi
Hasil penelitian ini membuktikan menunjukkan adanya hubungan positif yang
signifikan antara kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin
tinggi nilai kepuasan seorang karyawan maka semakin tinggi pula
komitmen karyawan tersebut. Suatu organisasi di mana para pekerjanya
dipandang dan diperlakukan sebagai seorang anggota keluarga besar organisasi,
akan merupakan dorongan yang sangat kuat untuk meningkatkan komitmen
organisasi. Pada gilirannya komitmen organisasi yang tinggi akan berakibat pada
berbagai sikap dan perilaku positif, seperti misalnya menghindari tindakan,
perilaku dan sikap yang merugikan nama baik organisasi, kesetiaan kepada
pimpinan, kepada rekan setingkat dan kepada bawahan, produktivitas yang tinggi,
kesediaan menyelesaikan konflik melalui musyawarah dan sebagainya.
Penelitian yang menggunakan variabel kepuasan kerja pernah diteliti oleh
Anita Rahmawati mengenai hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen
organisasi menunjukkan hasil yang sangat signifikan dan mengemukakan bahwa
munculnya kepuasan kerja pada karyawan di dukung oleh adanya imbalan yang
diterima secara layak.
Untuk menumbuhkan komitmen organisasi ada 3 aspek utama yang harus dimiliki
yaitu : identifikasi, keterlibatan dan loyalitas pegawai terhadap organisasi.
Identifikasi yaitu membentuk kepercayaan pegawai dalam terhadap organisasi. Hal
ini dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup
beberapa tujuan pribadi para pegawai ataupun dengan kata lain organisasi
memasukkan pula kebutuhan dan keinginan pegawai dalam tujuan organisasinya.
Keterlibatan atau partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja
penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan pegawai menyebabkan
mereka akan mau dan senang bekerja sama baik dengan pimpinan maupun sesama
teman kerja. Loyalitas pegawai terhadap organisasi memiliki makna kesediaan
seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan
mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
Sumber Buku :
- Lawler III, Edward E. 1983. Sistem Imbalan dan Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo
- Siagian,Sondang P. 1995. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
- Davis,Keith dan John W. Newstrom.2003.Perilaku dalam Organisasi : Jilid 1. Jakarta: Erlangga
- htt://www.lepank.com/2012/08/pengertian-gaji-pokok-menurut-beberapa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar