Rabu, 03 Juli 2013

BUDAYA ORGANISASI


Pengertian Budaya Organisasi


Pengertian Budaya Organisasi Manusia adalah makhluk yang berbudaya, setiap aktifitasnya mencerminkan sistem kebudayaan yang berintegrasi dengan dirinya, baik cara berpikir, memandang sebuah permasalahan. Pengambilan keputusan dan lain sebagainya.

Kata budaya pertama kali muncul pada tahun 1871. Kata ini kemukakan oleh Edward B. Tylor yang merupakan seorang antropologis. Menurut Tylor, budaya adalah sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu.
Dan budaya dalam organisasi secara sederhana didefinisikan sebagai nilai-nilai yang dianut serta cara bertindak organisasi berikut para anggotanya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar.

Menurut Robbins (2003) pengertian budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Sistem makna bersama ini, bila diamati dengan lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh suatu organisasi. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan mempersepsikan karakteristik dari suatu budaya organisasi, bukan dengan apakah para karyawan menyukai budaya atau tidak.

Fungsi Budaya Organisasi
  1. Menurut Sutrisno Edy (2010 ; 11) bahwa fungsi budaya Organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal ini dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku para karyawan
  2. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  3. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi
  4. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
  5. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
  6. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Sedangkan Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
  1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
  2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
  3. Sebagai sumber
  4. Sebagai kekuatan penggerak
  5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
  6. Sebagai pola perilaku
  7. Sebagai warisan
  8. Sebagai pengganti formalisasi
  9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
  10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Tipologi Budaya Organisasi 
 
       Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
  • Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan

  • Organisasi Remuneratif, adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi.
  • Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.  
Tipopologi yang dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi kedalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :

 A.  Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
 BKecepatan perusahaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi.

Yang dimana keempat kategori budaya yang telah disebutkan tersebut adalah dibawah ini :
  1.  The tough-guy, Macho Culture
  2. The work hard culture 
  3. The bet-your company culture  
  4. The Process Culture
 
SUMBER DAFTAR PUSTAKA : 
A.B Susanto, F.X Sujanto, Wijanarto Hilmawan , Susanto Patricia , Mertosono Suwahjuhadi, Ismangil Wagiono. A Strategic Management Approach Corporate Culture Organization Culture.2001. Jakarta.
Sutrisno Edy, (2010), Budaya Organisasi, Kencana Prenada Media Group Jakarta..
Mangkunegara Anwar Prabu, (2008), Perilaku dan Budaya Organisasi, Refika Aditama Bandung
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar